Leluhur berikan waktu.
Ku mohon dengarkan nyanyianku.
Apa yang telah terjadi sepertinya hilang jati diri.
Ku ingat jemari yang menuai padi.
Yang dahulu membangun candi.
Dengan penuh makna budi-pekerti.
Kini telah runtuh dan ditinggalkan.
Refrain:
O wa-e oh-wa e-o e-o wae
Isyarat dan budaya.
Aksara dan tata-krama.
Alam sebagai petunjuk.
Maka kupanggil oh wahai leluhur.
(kemana kita saat ini ? siapakah kita saat ini ?)
Verse 2 :
Ku tak akan lupakan atau berpisah denganmu.
Kau adalah aku, ku panggil jiwa leluhur.
‘tuk berikan petunjuk.
Saat badai menerpa dan langit mulai berkelap.
Bintang berbicara dan alam berbahasa.
Pertanda dari semesta.
Dengarkan !
Saat sang dewi pertiwi berbicara.
Pada lubuk hati terdalam oh, manusia.
Sabda langit ditafsirkan.
Sebelum ditulis, berwujud lisan.
Falsafah dan cita-cita.
Insan dan maha pencipta.
Hembuskan zat dan nafas-tenaga.
Puaskan diriku tuk mencari ilmu. (yea!)
Cerahkan diriku dengan kebenaran.
Tak lagi bisa dibungkam dan menyangkal
Sejarah, akar dan asal muasal kita !
Refrain :
Isyarat dan budaya.
Aksara dan tata-krama.
Alam sebagai petunjuk.
Maka kupanggil oh wahai leluhur.
Bridge :
350 tahun terlalu lama dan cukup sudah
Kau terjajah.
Jangan lemah dan lengah.
Di saat mereka sibuk janjikan surga.
Di saat mereka ribut mengejar tahta.
Negerimu diabaikan.
Tanah airmu digadaikan !
Kromoinggil oleh bhismo kunokini:
Gusti engkang makarya eng jagad
Ingsun keleru nyuwum pangapura.
Kanjeng gusti, ingsun menika namung
Setitiking embun kadya lebu lelintang ing
Angkasa
Lirik Lagu Yang Terkait:
Ras Muhamad – Leluhur Feat Kunokini
